Quipperian! Kalau kamu banyak mendapat teori tentang Morfologi Tumbuhan Biologi beserta Anatominya, tanpa mengerti cara membuat laporannya, di artikel ini akan dijelaskan dengan rinci. Di artikel ini akan dijelaskan tentang praktikum morfologi tumbuhan khususnya tentang akar. Semoga informasi yang sederhana ini dapat membantu kamu, ya! Jadi, ada 11 tanaman yang sebagai bahan praktikum. Berikut tanaman dan sedikit ulasan mengenai akar dan bentuk modifikasinya. Pengertian Morfologi Tumbuhan Beserta Struktur dan Anatomi Lengkap Modifikasi Akar Tumbuhan 1 Tanaman rumput teki Cyperus rotundus Klasifikasi menurut Cronquist Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Liliopsida Sub classis Commelinidae Ordo Cyperales Familia Cyperaceae Genus Cyperus Species Cyperus rotundus Tanaman rumput teki memiliki bagian-bagian akar seperti batang akar, cabang akar, dan serabut akar. Sistem perakarannya adalah akar serabut. Rumput teki mempunyai cabang batang yang disebut geragih, yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap di permukaan tanah, dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. 2 Tanaman sirih Piper betle L. Klasifikasi menurut Cronquist Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Sub classis Magnoliidae Ordo Piperales Familia Piperaceae Genus Piper Species Piper bitle L. Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Pada pada akar tanaman, sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya. 3 Terong Solanum sp Klasifikasi menurut Cronquist Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Subclassis Asteridae Ordo Solanales Familia Solanaceae Genus Solanum Spesies Solanum sp. Terong memiliki sistem perakaran tunggang hal ini dapat dilihat dengan jelas di bagian-bagian batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok, pada akar ini kemudian tumbuh cabang-cabang dan serabut akar. 4 Cabai Capsicum annuum Klasifikasi menurut Cronquist Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Subclassis Asteridae Ordo Solanales Familia Solanaceae Genus Capsicum Spesies Capsicum annuum Akar cabai juga merupakan akar tunggang, akar cabai dapat dilihat dengan jelas mana pangkal dan ujung akarnya, dan pada akar cabai dapat terlihat jelas juga batang akar, cabang akar dan serabut akar. Sistem akar pada cabai adalah sistem akar tunggang dan merupakan tipe akar tunggang berbentuk benang. Belajar Mutasi Biologi SMA Kelas 12 untuk Persiapan UN yang Matang 5 Wortel Daucus corota L Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Sub Classis Rosidae Ordo Apiales Familia Apiaceae Genus Daucus Species Daucus carota L. Akar pada wortel merupakan akar tunggang yang sedikit memiliki cabang dan mempunyai bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak. Biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan. Akar ini sangat jelas menunjukkan akar pokoknya, yaitu yang berbentuk tombak dan dijadikan tempat menyimpan cadangan makanan. 6 Bengkuwang Pachyrrhizus erosus Urb Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Sub Classis Caryophyllidae Ordo Caryophyllales Familia Chenopodiceae Genus Pachyrrhizus Species Pachyrrhizus erosus Urb. Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang memiliki sedikit cabang akar sama seperti halnya wortel tetapi berbeda dengan wortel bentuk akar bengkuwang lebih menyerupai gasing, bukan tombak. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya. 7 Singkong Manihot utilisima Burm. F Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Sub Classis Rosidae Ordo Euphorbiales Familia Euphorbiaceae Genus Manihot Species Manihot utilisima Burm. F Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan sebagian besar berupa zat tepung. Oleh karena itu akar atau umbi singkong banyak dikonsumsi dan bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok pengganti nasi. 8 Anggrek kalajengking Arachis flos-aeris Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Liliopsida Sub Classis Liliidae Ordo Orchidales Familia Orchidaceae Genus Arachis Species Arachis flos-aeris Anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup unik, yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh. 9 Padi Oryza sativa L Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Liliopsida Sub Classis Commelinidae Ordo Cyperales Familia Poaceae Genus Oryza Species Oryza sativa L. Padi merupakan tanaman yang memiliki perakaran serabut dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang termasuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat. 10 Benalu Loranthus Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Magnoliopsida Sub Classis Rosidae Ordo Santalales Familia Loranthaceae Genus Loranthus Species Loranthus sp Benalu merupakan tanaman parasit dan mempunyai akar yang berupa akar penghisap atau akar penggerak. Akarnya ini berupa haustorium yang berbentuk bulat yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya. 11 Laos Alpinia galanga Kingdom Plantae Divisio Magnoliophyta Classis Liliopsida Sub Classis Zingeberidae Ordo Zingiberales Familia Zingiberaceae Genus Alpinia Species Alpinia galanga Laos memiliki tipe perakaran serabut. Akar-akar pada laos langsung melekat pada batang utamanya yang terletak di dalam tanah. Batang ini adalah modifikasi yang disbeut rimpang yaitu batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah. Kesimpulan Morfologi dan Modifikasi Tumbuhan Rumput teki memiliki sistem perakaran serabut, batangnya mengalami modifikasi. Cabang-cabang batang nya di sebut geragih atau stolo. Terong memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut akar. Bengkuwang memiliki perakaran tunggang yang berbentuk gasing, memiliki batang akar, cabang akar, serabut akar, pangkal akar dan ujung akar. Wortel memiliki perakaran tunggang yang berbentuk tombak, memiliki pangkal akar, ujung akar, batang akar dan cabang akar. Singkong memiliki perakaran serabut, yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanannya. Padi memiliki perakaran serabut. Akar benalu merupakan modifikasi dari akar yaitu akar penggerek atau akar penghisap. Sirih memiliki perakaran serabut dan merupakan modifikasi akar pelekat, memiliki batang akar, cabang akar dan serabut akar. Cabai memiliki perakaran tunggang, memiliki batang akar, ujung akar, cabang akar dan serabut akar. Anggrek kalajengking merupakan modifikasi dari akar yaitu bisa berupa akar gantung maupun akar tunjang dan memiliki batang akar. Laos memiliki sistem peakaran serabut. Akar melekat pada batang yangmengalami modifikasi dan disebut rimpang. Tali putri adalah parasit sejati akarnya erupakan akar isap yang digunakan untuk mengisap semua makanan dari inangnya. Daftar Pustaka Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung ITB. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta Gadjah Mada University. Penulis Sritopiamemahamistruktur dan anatomi tumbuhan khususnya tumbuhan tingkat tinggi atau yang dikenal dengan Spermatophyta. Pengenalan tumbuhan melalui anatomi merupakan merupakan salah satu langka untuk menghubungkan struktur organ tumbuhan dihubungkan dengan fungsinya. Penuntun praktikum ini terdiri dari IX Bab yang struktur berbagai organ tumbuhan
Tumbuhan Yang Akarnya Mengalami Modifikasi Struktur Dan Fungsi Assalamualaikum Hari ini saya akan berbagi ilmu tentang Tumbuhan Yang Akarnya Mengalami Modifikasi Struktur Dan Fungsi Sebelumnya perkenalkan nama saya Muhammad Kharis Abdillah Berikut Hasil Searching Saya Selamat Membaca Berikut Contoh Contohnya 1. Wortel Daucus Carota Bentuk Struktur Akar Seperti Tombak karena kaya beta karoten, sebagai bahan Vitamin A. Fungsi Modifikasi Akar Menyimpan Cadangan Makanan 2. Kentang Solanum tuberosum Bentuk Struktur Akar Kentang memiliki akar yang mengembang karena menyimpan sari pati karbohidrat. Fungsi Modifikasi Akar Sari pati ini digunakan kentang sebagai cadangan makanan. Selain itu umbi juga digunakan untuk berkembang biak secara vegetatif. 3. Singkong Manihot utilissima Bentuk Struktur Akar Singkong memiliki akar yang termodifikasi menjadi umbi Fungsi Modifikasi Akar Menyimpan makanan dalam bentuk karbohidrat 4. Ketela rambat Ipomoea batatas Bentuk Struktur Akar Ketela rambat memiliki akar yang termodifikasi menjadi umbi Fungsi Modifikasi Akar Untuk menyimpan makanan dalam bentuk karbohidrat 5. Kacang tanah Arachis hypogaea Bentuk Struktur Akar Akar kacang tanah mengalami modifikasi Fungsi Modifikasi Akar Menyimpan biji hasil penyerbukan, yang digunakan untuk berkembang biak secara generatif. Perkembangan biji di akar ini disebut dengan geokarpi 6. Kacang bogor Vigna subterranea Bentuk Struktur Akar Sama dengan kacang tanah Fungsi Modifikasi Akar Digunakan unruk perkembangan biji 7. Mangrove merah Rhizophora mangle Bentuk Struktur Akar Akar mangrove merah beradaptasi sehingga muncul di permukaan tanah Fungsi Modifikasi Akar Agar bisa bernafas dan menghirup udara 8. Tali putri Cuscuta sp Bentuk Struktur Akar Tali putri menggunakan akarnya untuk mengikat diri ke tanaman inang Fungsi Modifikasi Akar Menghisap nutrisi dari tanaman inang 9. Lobak Raphanus sativus Bentuk Struktur Akar Lobak memiliki akar yang dimodifikasi Fungsi Modifikasi Akar Untuk menyimpan makanan 10. Lada Piper nigrum Bentuk Struktur Akar Akara lada dimodifikasi sehingga dapat merambat dengan mencengkeram tanaman inang atau batang penyangga Fungsi Modifikasi Akar Bertahan hidup Sumber
Rimpangjahe. Dari batang yang termodifikasi ini tumbuh akar dan tunas. Dalam ilmu botani, rimpang atau rizoma ( bahasa Latin: rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Suku temu-temuan ( Zingiberaceae) dan paku-pakuan (PteridophytaJakarta - Akar merupakan salah satu organ penting pada tumbuhan yang memiliki berbagai fungsi dan struktur. Akar tumbuhan dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Umumnya, akar berkembang di bawah permukaan tanah. Namun ada juga pada beberapa tumbuhan yang akarnya tumbuh di asal akarnya, akar tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu akar primer dan akar liar. Akar primer adalah akar yang mulai tumbuh sejak tumbuhan masih dalam fase embrio, dan terus ada selama tumbuhan masih hidup. Sedangkan, akar liar muncul dari batang, daun, dan jaringan lainnya, yang sifatnya bisa dapat bersifat permanen maupun modul Biologi Kemdikbud Kelas XI, Saifullah, pada tumbuhan tingkat tinggi yakni dikotil dan monokotil, akarnya sudah merupakan akar sejati yang berasal dari akar utama atau lembaga yang disebut radikula umum, tumbuhan dikotil punya akar tunggang, dengan batas antara ujung akar dan tudung akar yang tidak jelas. Sementara itu, akar pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, dengan batas yang tampak akar adalah Menyokong dan mengikat tubuh tumbuhan pada tempat untuk menyimpan cadangan air dan garam-garam mineral yang terlarut oleh rambut alat perkembangbiakan vegetatif pada Bagian AkarStruktur akar terbagi menjadi dua, yaitu struktur dalam akar anatomi dan struktur luar akar morfologi. Berikut adalah penjelasan struktur dan bagian akar tumbuhanStruktur dalam akarStruktur dalam akar terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat stele.Epidermis akar merupakan bagian akar yang terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, dengan dinding sel yang mudah dilewati air, oleh karena itu disebut juga dengan epiblem atau lapisan pilifer. Rambut akar yang terbentuk dari beberapa bagian sel epidermis akan melakukan pemanjangan ke arah lateral dari dinding letaknya berada di bawah epidermis, yang sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan makanan. Sel-sel korteks tersusun renggang, sehingga banyak ruang antar-sel yang melakukan pertukaran gas. Dinding sel-selnya yang berdiferensiasi menjadi eksodermis, dari penebalan oleh zat suberin berada pada lapisan terluar korteks. Sedangkan, lapisan terdalamnya berdiferensiasi menjadi merupakan lapisan pemisah korteks dengan silinder pusat. Pada bagian ini sel-sel yang tersusun akan mengalami penebalan dari zat gabus suberin dan lignin, sehingga membentuk pita caspary. Penebalan dinding sel yang terjadi pada pita Caspary akan membentuk huruf pusat merupakan bagian terdalam dari akar, yang terdiri atas berbagai macam jaringan perisikel lapisan terluar dari stele, berkas/jaringan pengangkut terletak di sebelah dalam perisikel, terdiri dari xilem dan floem, dan empulur bagian terdalam terdiri dari parenkim.Struktur luar akarStruktur luar bagian akar meliputi leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar adalah bagian yang bersambungan dengan pangkal akar adalah bagian yang terletak antara leher akar dan ujung akar adalah bagian yang secara langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar akar adalah bagian berbentuk serabut dari cabang-cabang akar yang akar adalah bagian dari lapisan epidermis akar perluasan permukaan yang berfungsi untuk mengoptimalkan penyerapan air dan mineral-mineral akar kaliptra merupakan struktur akar terbilang sangat kuat, karena mempu untuk menerobos beberapa lapisan tanah yang keras. Letaknya berada paling ujung akar menembus tanah, yang berfungsi melindungi akar dari kerusakan mekanis. Sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum yang disebut kolumela. Kaliptra dapat ditemukan pada akar-akar tumbuhan dikotil maupun yang perlu kalian tahu bahwa ternyata akar pada umumnya memiliki struktur jaringan dalam yang relatif sama dengan batang memiliki silinder pusat dengan korteks, epidermis, xilem dan floem. Perbedaan antar keduanya terletak pada struktur berkas pengangkutnya. Tipe berkas pengangkut akar adalah radial, sedangkan batang tipe berkas pengangkutnya adalah kolateral. Simak Video "689 Jenis Flora Terancam Punah, Apa Penyebabnya?" [GambasVideo 20detik] pal/pal BERBAGAIFUNGSI PADA TUMBUHAN Pendahuluan Materi berbagai fungsi pada tumbuhan terdiri dari lima pokok bahasan, yakni struktur organ pada tumbuhan tingkat tinggi, reproduksi, transport dan perpindahan materi, pertumbuhan dan perkembangan, fotosintesa. Dalam modul 5 di kelompokan ke dalam 3 kegiatan belajar yang masing masing Struktur dan fungsi tumbuhan maksudnya adalah tatanan berbagai bagian-bagian yang membentuk suatu tumbuhan dilengkapi dengan kegunaannya masing-masing. Mengapa kita mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan? Selain untuk menjaga kelestarian alam, tumbuhan juga terbukti telah bermanfaat banyak bagi kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan juga dapat membuka berbagai teknologi dan aplikasi baru baik untuk menjaga tumbuhan, maupun memaksimalkan berbagai potensi yang dimilikinya. Selain itu, struktur dan fungsi tumbuhan juga terbukti dapat ditiru dan dimanfaatkan untuk berbagai teknologi canggih seperti panel surya, sensor cahaya, pemurnian air, dsb. Struktur dan Fungsi Akar, Batang, Daun, dan Bunga Beberapa bagian umum tumbuhan yang membentuk bermacam tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Struktur tumbuhan semacam itu disebut dengan tumbuhan berorgan vegetatif. Organ vegetatif adalah organ tumbuhan yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, terutama berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 146. Organ vegetatif tumbuhan berpembuluh terdiri atas akar, batang, dan daun. Berbagai bagian tersebut juga memiliki struktur dan fungsinya masing-masing dalam menjaga kehidupan tumbuhan yang tersusun olehnya. Berikut adalah pemaparan masing-masing struktur dan fungsi akar, batang, dan, dan bunga. Struktur dan Fungsi Akar Akar adalah organ tumbuhan yang umumnya berada di bawah permukaan tanah, tidak memiliki buku-buku, tumbuh ke pusat bumi atau menuju air, warna tidak hijau keputih-putihan atau kekuning-kuningan, dan memiliki bentuk meruncing Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 109. Jenis Akar Terdapat dua jenis sistem perakaran pada tumbuhan, yaitu serabut dan tunggang. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut. Sebaliknya pada tumbuhan dikotil seperti kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang. Fungsi Akar Secara umum, akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau medium tumbuhnya, menyerap air dan mineral dalam tanah atau pada medium tumbuhnya. Pada beberapa tumbuhan, akar mengalami modifikasi sehingga dapat memiliki fungsi lain, yakni untuk menyimpan cadangan makanan, seperti pada singkong dan bengkuang. Selain itu, akar juga dapat berfungsi juga untuk menyerap oksigen atau untuk bernapas seperti pada tumbuhan bakau. Sementara itu, pada tumbuhan wortel dan lobak akar tunggang berfungsi menyimpan cadangan makanan yang akan digunakan tumbuhan selama perbungaan dan pembentukan buah. Oleh karena itu, wortel dan lobak akan dipanen sebelum perbungaan. Struktur dan Fungsi Batang Batang umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder, memiliki ruas-ruas internodus yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku atau disebut sebagai nodus. Pada nodus itulah tempat melekatnya daun dan tunas tumbuhan. Fungsi Batang Batang memiliki banyak fungsi antara lain menyokong bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, dan sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun dan jalan pengangkutan makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Uniknya, pada beberapa tumbuhan, batang dapat mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, seperti pada tumbuhan tebu dan kentang dan rimpang kunyit. Struktur dan Fungsi Daun Daun adalah organ tumbuhan yang menempel pada batang yang biasanya berbentuk tipis lebar dan banyak mengandung zat warna hijau yang dinamakan klorofil Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 113. Setiap jenis tumbuhan memiliki bentuk, ukuran, dan warna daun yang berbeda dan membuat ciri khas khusus untuk tumbuhan tersebut. Contoh umumnya adalah tumbuhan monokotil memiliki peruratan daun yang sejajar, sedangkan tumbuhan dikotil memiliki peruratan daun menjala. Fungsi Daun Daun memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai alat untuk mengambil gas karbon dioksida CO2 yang digunakan sebagai sumber bahan baku dalam fotosintesis, mengatur penguapan air transpirasi, dan pernapasan respirasi tumbuhan. Pada proses fotosintesis dibutuhkan cahaya sebagai sumber energi. Energi tersebut ditangkap oleh zat hijau daun yang disebut klorofil. Gas karbon dioksida CO2 dan air H2O digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan glukosa C6H12O6 dan oksigen O2. Glukosa selanjutnya akan disusun menjadi zat pati/amilum C6H10O5n melalui reaksi polimerisasi. Amilum tersebut kemudian disimpan dalam akar misalnya pada singkong, batang misalnya pada sagu, dan buah misalnya pada padi. Struktur dan Fungsi Bunga Bunga adalah alat reproduksi perkembangbiakan generatif pada tumbuhan. Bunga biasanya memiliki warna yang menarik dan berfungsi untuk menarik serangga atau hewan lain yang dapat membantu proses penyerbukan fertilisasi putik oleh serbuk sari yang ditaburkan tidak sengaja oleh serangga. Secara umum, bunga tersusun atas dua bagian utama, yaitu perhiasan bunga dan alat reproduksi bunga. Perhiasan bunga meliputi tangkai, kelopak kaliks, dan mahkota korola. Sedangkan alat reproduksi berupa benang sari alat kelamin jantan dan putik alat kelamin betina. Bunga yang memiliki semua bagian-bagian di atas disebut sebagai bunga lengkap. Sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya disebut bunga tidak lengkap. Sementara itu, berdasarkan keberadaan alat reproduksi dalam satu bunga, ada bunga yang memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga dan disebut dengan bunga sempurna. Ada pula bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin saja dalam satu bunga dan disebut bunga tidak sempurna. Menariknya tumbuhan monokotil mempunyai bagian-bagian bunga seperti daun kelopak, daun mahkota, dan benang sari yang berkelipatan 3 tiga. Sementara itu, tumbuhan dikotil mempunyai bagian-bagian bunga berkelipatan 4 empat atau 5 lima. Struktur dan Fungsi Buah dan Biji Darimana buah dan biji berasal? Jawabannya adalah dari bunga. Tepatnya, dari salah satu bagian bunga, yaitu putik pistillum. Putik terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian dasar yang menggelembung disebut bakal buah ovarium, bagian yang memanjang disebut tangkai putik stilus, dan kepala putik stigma. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji ovul. Pada perkembangan selanjutnya, bakal buah akan berkembang menjadi buah sedangkan bakal biji akan berkembang menjadi biji. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur yang sama yang membentuk suatu kesatuan untuk memberikan fungsi tertentu Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 119. Sel-sel pada tumbuhan yang memiliki struktur yang sama akan terintegrasi menjadi suatu jaringan dan memberikan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel penyusun jaringan selama masa pertumbuhan dan perkembangan, jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi jaringan meristem jaringan embrional dan jaringan permanen jaringan dewasa. Jaringan Meristem Jaringan meristem atau disebut juga jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri secara mitosis. Hal ini menyebabkan sel-sel tumbuhan semakin bertambah dan menyebabkan tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Berikut ini adalah penjelasannya. Meristem Primer Meristem primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 119. Meristem primer pada umumnya terdapat pada ujung batang dan ujung akar oleh karena itu meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan pertumbuhan vertikal atau perpanjangan akar dan batang. Meristem Sekunder Meristem sekunder merupakan jaringan yang berasal dari sel-sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi meristematik kembali atau dengan kata lain aktif membelah kembali Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 120. Contohnya adalah kambium pembuluh kambium vaskuler dan kambium gabus felogen. Kambium vaskuler adalah lapisan sel-sel yang aktif membelah yang terletak di antara pembuluh angkut xilem dan floem. Kambium vaskuler ini banyak terdapat pada batang dan akar tumbuhan dikotil, sedangkan tumbuhan monokotil pada umumnya tidak memiliki kambium vaskuler. Jaringan Dewasa Jaringan dewasa atau disebut juga jaringan permanen pada tumbuhan adalah jaringan yang bersifat non-meristematik atau tidak aktif membelah Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 122. Jaringan ini berasal dari pembelahan sel-sel meristem primer dan sel-sel meristem sekunder, yang telah mengalami diferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sehingga memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut. Jaringan Pelindung Jaringan pelindung terdapat di seluruh permukaan luar tumbuhan untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari berbagai pengaruh luar yang merugikan seperti hilangnya air akibat suhu yang meningkat dan kerusakan mekanik yang disebabkan dari hal lain di alam. Contoh dari jaringan pelindung adalah jaringan epidermis yang dapat berkembang mengalami modifikasi menjadi alat pelindung tambahan, seperti stomata mulut daun, sisik, trikoma rambut-rambut, dan duri spina. Jaringan Dasar Jaringan dasar merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan. Jaringan dasar seringkali disebut jaringan pengisi. Jaringan ini berperan penting dalam semua proses fisiologi metabolisme pada tumbuhan. Oleh karena itu, jaringan ini juga memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi tumbuhan. Jaringan dasar merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan. Jaringan dasar seringkali disebut jaringan pengisi. Jaringan ini berperan penting dalam semua proses fisiologi metabolisme pada tumbuhan. Contoh dari jaringan dasar ini yaitu jaringan parenkim. Jaringan parenkim dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis jaringan parenkim lain, misalnya pada buah dan umbi parenkim berdiferensiasi menjadi parenkim cadangan makanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan. Jaringan Penyokong Penguat Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong bagian tumbuhan yang masih muda. Sel-sel jaringan kolenkim memiliki dinding sel yang mengalami penebalan, namun tidak merata. Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang bersifat permanen. Jaringan sklerenkim berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan yang sudah tua. Berdasarkan bentuk selnya, jaringan sklerenkim dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan serat fiber dan jaringan sklereid. Jaringan serat terdiri atas sel-sel yang memanjang, meruncing pada kedua ujungnya, dan tersusun membentuk benang. Jaringan serat banyak ditemukan pada jaringan xilem. Jaringan sklereid terdiri atas sel-sel yang pendek, dan memiliki bentuk yang tidak teratur. Jaringan sklereid ini banyak ditemukan pada kulit kacang atau buah pir. Jaringan Pengangkut Vaskuler Jaringan pengangkut terdiri atas dua jenis, yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan zat-zat terlarut di dalamnya dari akar menuju daun. Floem berfungsi untuk mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar Beberapa fungsi akar yang telah dijelaskan sebelumnya di atas adalah untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, menyerap air dan mineral dalam tanah. Mengapa akar tumbuhan mampu melakukan fungsi penting tersebut? Apakah ada keterkaitan antara struktur jaringan penyusun akar dengan fungsi akar? Berikut adalah pemaparan yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Pada bagian ujung akar terdapat jaringan meristem apikal dan tudung akar. Jaringan meristem apikal inilah jaringan yang sel-selnya terus membelah membuat akar semakin panjang. Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel meristem tersebut saat membelah sehingga dapat menembus tanah tanpa mengalami kerusakan dan akar dapat menambatkan tubuh tumbuhan dengan kuat ke dalam tanah. Selain menambatkan tubuh tumbuhan ke tanah, akar juga berfungsi untuk menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Mengapa akar mampu memiliki fungsi tersebut? Berikut penjelasannya. Struktur dan Cara Kerja Jaringan Akar Akar tersusun atas epidermis, korteks, dan silinder pusat. Epidermis merupakan bagian terluar akar dan memiliki dinding yang tipis, sehingga air dan mineral mudah masuk ke dalam sel-sel epidermis yang kemudian diteruskan ke dalam korteks dan silinder pusat. Pada bagian tertentu sel-sel epidermis juga mengalami modifikasi menjadi rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral. Bagian yang lebih dalam dari epidermis yaitu korteks. Korteks ini tersusun atas jaringan parenkim yang dinding selnya tipis dan tersusun renggang. Korteks ini berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan. Lapisan terdalam dari korteks disebut endodermis. Lapisan endodermis tersusun atas satu lapis sel yang membatasi korteks dengan silinder pusat. Pada endodermis terdapat bentukan seperti pita yang disebut pita Kaspari. Pita Kaspari berfungsi untuk mengatur jalannya mineral yang diserap oleh akar agar menuju ke silinder pusat. Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pengangkut dan jaringan pendukung lainnya seperti perisikel dan parenkim empulur. Sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas pengangkut pada silinder pusat terdiri atas xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah menuju batang hingga ke daun dan floem yang berfungsi mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang Seperti halnya akar, batang juga memiliki epidermis, korteks, dan berkas pengangkut. Bagian terluar batang yang masih muda tersusun atas jaringan epidermis. Pada batang tumbuhan dikotil yang sudah dewasa, epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm atau jaringan gabus. Pada bagian yang lebih dalam dari epidermis terdapat korteks. Korteks pada batang juga tersusun atas jaringan parenkim. Pada beberapa tumbuhan, seperti tebu, kentang, dan rimpang kunyit, di daerah korteks inilah cadangan makanan disimpan. Berkas pengangkut pada batang merupakan kelanjutan berkas pengangkut pada akar. Melalui berkas pengangkut ini, air dan mineral yang diserap akar diteruskan oleh berkas pengangkut pada batang untuk menuju daun. Pada batang dikotil, berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran, sedangkan pada batang monokotil, berkas pengangkut tersebar. Antara xilem dan floem pada berkas pengangkut tumbuhan dikotil terdapat kambium vaskuler yang aktif membelah. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan yang disebut epidermis. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan di dalam daun. Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan. Sel-sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata, sisik, dan rambut-rambut. Stomata dapat membuka dan menutup, menyesuaikan kondisi lingkungan. Pada tumbuhan umumnya, saat siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup saat siang hari. Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh yang hilang karena menguap lewat stomata. Pada tumbuhan tersebut stomata baru membuka saat malam hari. Fotosintesis terjadi di jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan palisade atau jaringan tiang dan jaringan bunga karang yang tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur, tersusun longgar, dan juga mengandung klorofil. Namun, pada tumbuhan monokotil, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel-sel parenkim yang mengandung klorofil yang memiliki ukuran seragam. Di dalam daun juga terdapat jaringan xilem yang membawa air dan mineral dari batang dan jaringan floem yang berfungsi membawa hasil fotosintesis dari daun untuk disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan Struktur organ dan jaringan tumbuhan yang kompleks dan luar biasa telah menginspirasi manusia untuk mengembangkan berbagai teknologi yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Struktur dan fungsi tumbuhan dapat ditiru dan diaplikasikan pada berbagai kepentingan lain dalam kehidupan manusia. Apa saja teknologi yang meniru atau terilhami struktur organ dan jaringan tumbuhan? Berikut adalah beberapa di antaranya. Panel Surya Solar Cell Panel surya adalah alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Ketika cahaya matahari menabrak permukaan panel surya menyebabkan elektron partikel penyusun atom yang bermuatan negatif pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor dan menjadi arus listrik. Mekanisme kerja panel surya ini terinspirasi oleh mekanisme fotosintesis yang terjadi pada daun tumbuhan. Pada proses fotosintesis elektron pada kompleks klorofil akan bergerak melalui suatu saluran dan menyebabkan muatan positif ikut bergerak. Mekanisme tersebut diimplementasikan pada panel surya untuk menghasilkan listrik, sedangkan pada proses fotosintesis energi gerak elektron tersebut diubah menjadi glukosa. Sensor Cahaya Sensor cahaya adalah sensor yang biasa digunakan pada penerangan jalan yang secara otomatis akan menyala jika suasana di sekitar gelap. Cara kerja sensor cahaya terinspirasi dari mekanisme fotoreseptor tumbuhan. Saat menjelang pagi, sinar matahari akan mengenai fotoresistor dan menyebabkan listrik mengalir menuju sakelar. Aktifnya sakelar ini akan mematikan aliran listrik utama, sehingga lampu penerangan jalan menjadi mati. Sementara itu, menjelang malam, aliran listrik tidak dapat mengalir melalui fotoresistor sehingga tidak ada aliran listrik yang mengalir menuju sakelar sehingga lampu penerangan menyala. Tumbuhan yang memiliki mekanisme semacam itu adalah kaktus. Stomata kaktus akan membuka saat malam hari dan akan tertutup saat siang hari untuk mengurangi penguapan air. Proses membuka dan menutupnya stomata didukung oleh aktivitas sel penjaga stomata. Sel penjaga ini memiliki reseptor cahaya yang disebut fotoreseptor yang peka terhadap cahaya. Lapisan Pelindung dan Pengilap Bagaimana tanaman talas atau daun teratai dapat sangat bersih dan tahan air? melalui mikroskop kita dapat melihat bahwa ternyata terdapat penampang melintang dari kedua daun tersebut maka kamu akan melihat pada permukaan daun tersebut terdapat lapisan tebal yang disebut kutikula. Kutikula tersusun atas senyawa lipid berupa lilin wax dan polimer hidrokarbon yang disebut kutan. Kedua senyawa ini bersifat hidrofobik atau tidak suka air, sehingga jika air mengenai lapisan ini tidak akan membasahi daun. Lapisan lilin ini juga mampu mencegah menempelnya debu atau kotoran lain dan membuat daun tetap bersih. Para Ilmuwan mengadopsi mekanisme ini dan menerapkannya untuk membuat cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengilap, dan lapisan anti air, misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap pada mobil atau perabot rumah tangga, dan lain sebagainya. Alat Pemurnian Air Pada umumnya perairan yang ditumbuhi eceng gondok kondisi airnya jernih. Mengapa demikian? Ketika kamu melihat akar eceng gondok, kamu akan melihat akar eceng gondok berbentuk serabut-serabut yang banyak dan rapat. Akarakar ini mampu menyerap partikel-partikel yang terlarut dalam air sehingga air menjadi bersih. Bahkan zat-zat berbahaya seperti racun pun dapat diserap oleh eceng gondok. Jika kita mengamati membran sel akar eceng menggunakan mikroskop elektron, maka akan terlihat lubang-lubang atau saluran kecil pada membran sel akar. Saluran itu terbentuk dari protein dan memiliki lubang dengan ukuran tertentu dan daya ikat tertentu pula. Salah satu salurannya bernama aquaporin. Aquaporin ini merupakan saluran protein kanal yang hanya dapat dilewati oleh air, sehingga partikel lain tidak dapat masuk lewat aquaporin. Mekanisme tersebut menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini air yang kotor dapat disaring, sehingga air hasil penyaringan benar-benar bersih dan aman untuk dikonsumsi. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. MYQUh.